Hi, Sanak!
Mendukung pembangunan berbasis komunikasi yang inklusif, Jumat (28/2), Indonesian Youth Diplomacy (IYD) LC Kalimantan Timur bersama Ikatan Kebersamaan Anak Tuli (IKAT) Samarinda menyelenggarakan Seminar Bahasa Isyarat dengan dukungan dari BEM Fakultas Hukum Universitas Mulawarman.

Agenda yang merupakan bagian dari program Comyouthering IYD LC Kaltim ini mengangkat tema “Empowering Inclusivity, Embracing Diversity”. Bendera besar ini merefleksikan cita-cita pemuda-pemudi Kalimantan Timur untuk terus memberdayakan inklusivitas dan merangkul keberagaman dalam perjalanan pembangunan Indonesia Emas 2045.

Seminar Bahasa Isyarat IYD LC Kaltim bersama IKAT Samarinda ini dikemas menjadi dua segmen, yakni sesi Talkshow dan sesi praktik. Turut menghadirkan narasumber berpengalaman yaitu Agustin dari IKAT Samarinda, dalam sesi talkshow, peserta seminar diberikan pemahaman mengenai Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Selanjutnya, dalam sesi praktik, peserta mempelajari pengimplementasian BISINDO dalam kehidupan sehari-hari, termasuk urgensinya dalam ranah diplomasi, dengan dipandu langsung oleh para teman tuli dari IKAT Samarinda.

Hambali, Chair IYD LC Kaltim mengungkapkan harapan sekaligus apresiasinya kepada jajaran pemerintah daerah yang telah memberikan fasilitas inklusif di berbagai macam aspek di Kalimantan Timur. Hal ini juga diamini oleh Marcel Glenn Frick, ketua panitia Seminar Bahasa Isyarat ini. Beliau pun menambahkan bahwa harapannya acara ini dapat menjadi awal yang baik dan dapat menjadi inspirasi baru bagi keberlanjutan inisiasi inklusif di masa depan.

Tak hanya pihak terkait dan peserta umum, acara ini turut dihadiri oleh perwakilan berbagai komunitas lokal di Kalimantan Timur. Terwujudnya agenda kolaboratif ini menunjukkan kontribusi nyata IYD dalam menyambut pembangunan masif di Kalimantan Timur khususnya dalam konteks peluncurkan IKN. Melalui berbagai program dan inisiatif multidimensional yang berfokus pada pemberdayaan pemuda, IYD LC Kaltim siap untuk mewujudkan inklusivitas dan keberpengaruhan hingga jangka panjang, sesuai dengan dua pilar misinya, yakni inclusivity dan impact.